Kalo Lo pernah sekelas sama Gue mungkin Lo sering berpikiran kalo gue itu orang yang pendiam, pemalu, nggak keliatan akrab, susah bergaul. Dan mungkin juga kalo gue lagi ada di depan memperkenalkan diri misalnya atau bahkan pas presentasi. Gue tahu banyak dari mereka mungkin mikir, "Dia kedengeran kayak seorang pemalu." Atau mungkin, "Dia mungkin gampang gugup."

Ya, semua itu 100% benar, tapi mengapa? Singkatnya, gue adalah seorang introvert. Jadi apa itu introvert? Seorang introvert adalah orang pendiam yang nggak suka banyak bicara dan suka nyimpen pikiran mereka sendiri. Mereka itu tipe orang yang pulang hanya buat nyantai dan punya waktu buat mikir. Tapi itu bukan buat ngatain bahwa orang yang suka keluar-keluar nggak bisa menjadi seorang introvert. Selama mereka nikmatin waktu sunyi buat mencapai diri mereka sendiri, mereka kemungkinan besar adalah orang introvert sampai batas tertentu.

So, hal utama yang ingin gue sampaiin dalam tulisan gue ini adalah nggak ada yang salah dengan menjadi seorang introvert. Namun masyarakat nggak melihatnya dalam pencahayaan yang sama. Masyarakat telah mengajarkan ke kita bahwa menjadi seorang introvert adalah hal terburuk yang Lo dapat dan semua orang ingin menjadi ekstrovert.

Kita dikasih tahu kalo menjadi orang yang baik dan pemalu dan pendiam itu buruk. Kita dikasih tahu di SD kalo kita harus ngangkat tangan, berpartisipasi dan aktif di kelas atau kita bakal keilangan nilai.

Setiap tahun pas wawancara orang tua-guru, orang tua gue akan mendengar hal yang sama, "Putri Anda sangat pemalu, dia perlu belajar berbicara lebih banyak." Gue dikasih tahu buat membagikan suara gue jika memungkinkan. Sebagai seorang introvert, itu adalah beberapa standar yang sulit banget buat dicapai.

Inilah sebabnya gue bergabung dengan sebuah organisasi di sekolah gue 8 bulan yang lalu(gua bukan orang yang kek gini sebenarnya) - buat ngebuktiin nggak hanya ke diri gue sendiri tetapi juga ke semua orang bahwa gue nggak malu. Gue bisa menulis ceramah kayak yang dilakuin orang lain. Bukan masalah besar. Sedikit masalah, gue nggak pernah nulis ceramah. Gue nggak bisa munculin topik yang gue sukai banget sampai gue ngerasa pengin berbagi dengan dunia.

Gue akan muncul di setiap pertemuan dan melihat rekan-rekan gue terus mengembangkan pembicaraan mereka dan gue akan frustrasi dengan diri gue sendiri. Mengapa mereka bisa membagikan ide-ide mereka dengan mudah dan gue bahkan nggak bisa membuat topik?

Sekarang, lihat ke belakang, gue menyadari kalo gue punya gairah hidup, gue punya pandangan tentang dunia dan gue punya pendapat. Gue cuma nggak ingin membagikannya karena gue seorang introvert. Tetapi apakah ada yang salah dengan itu?

Statistik mengatakan bahwa 50% populasi Amerika terdiri dari introvert. Jadi masyarakat ngasih tahu 50% orang Amerika - sekitar 160 juta orang - bahwa mereka perlu mengubah siapa yang musti mereka harus terima, menjadi sukses dan menjadi bahagia.

Perlu diingat, dalam kelompok introvert yang besar ini terdapat orang-orang kayak : Elton John, Emma Watson, Michael Jordan, Audrey Hepburn, Albert Einstein, dan banyak lagi orang-orang yang luar biasa dan memberi inspirasi. Apakah Lo berpikir menjadi seorang introvert pernah menghentikan mereka untuk mencapai tujuan mereka atau menjadi bahagia? Nggak.

Banyak dari Lo mungkin udah dikasihtahu sesuatu tentang mengapa menjadi pengikut ketika bahkan Lo sendiri bisa jadi seorang pemimpin. Tetapi gimana dengan setiap pemimpin yang membutuhkan pengikut? Mari kita lihat Tuan Justin Trudeau, Perdana Menteri Kanada. Apakah Lo pikir dia akan berada di tempatnya saat ini tanpa dukungan orang-orang? Jika setiap orang berusaha menjadi seorang pemimpin, nggak ada yang akan bener-bener berhasil karena para pengikutlah yang nentuin seorang pemimpin sejati.

Tetapi itu nggak berarti bahwa seorang introvert nggak bisa jadi seorang pemimpin. Mari kita lihat Abraham Lincoln, Rosa Parks dan Gandhi. Semua pemimpin inspirasional yang luar biasa dan semua dari mereka adalah introvert.

Dalam lingkungan bisnis, CEO sebuah perusahaan akan ngelihat seorang introvert dan ngomong, "Kalo mereka nggak mau ngasih ide-ide mereka, mereka nggak ada gunanya buat gue." Nah, coba tebak? Perusahaan-perusahaan ini ketinggalan jaman.

Introvert dikenal serba bisa, bertanggung jawab, bekerja dengan baik dalam kelompok kecil dan secara individu. Jadi menjadi seorang introvert nggak berpengaruh pada seberapa bahagia atau seberapa sukses dir Lo selama Lo melihatnya dalam pencahayaan yang tepat.

Kalo Lo ngeliat diri Lo sebagai seorang introvert dan berpikir itu adalah hal terburuk di dunia, Lo nggak akan pernah bener-bener bahagia dengan diri Lo sendiri dan Lo bakal terus-terusan nyoba buat berubah biar sesuai dengan masyarakat. Tetapi jika Lo menerima diri Lo sebagai seorang introvert dan Lo bahagia, nggal ada yang ngalangin Lo ngecapai tujuan dan ndapetin apa yang Lo penginin.

Secara keseluruhan, sama sekali nggak ada salahnya menjadi seorang introvert. Apa pun omongan masyarakat, Lo nggak perlu ngubah siapa diri Lo karena menjadi seorang introvert itu hebat.


Sebelum ini selesai, gue pengin ngakhiri dengan kutipan dari sebuah buku "Quiet, The power of introverts in a world that can't stop talking" oleh Susan Cain:
"The secret to life is to put yourself in the right lighting. For some, it's a Broadway spotlight; for others, it's a lamplit desk."

Jadi lain kali saat Lo ngeliat bocah pendiam di belakang kelas yang nggak banyak berpartisipasi, gue pengin Lo berpikir, "Guee pengin tahu hal-hal hebat apa yang bakal mereka buat selanjutnya."


Salam Nolep😘~